Sudah hari ke empat dari #10DaysKF, nih. Dan untuk hari ini, "Tanpa menyebutkan nama, coba ceritakan bagaimana pertemuan pertamamu dengan si Dia". Jadi boleh dunk judulnya kita pakai inisial aja ya?. Hihihi.
"Mantanmu adalah kekasihku"
Pernah denger kata itu di bak truk? Aku pernah. Reaksi pertama tersenyum geli. Tapi akhirnya menyadari. Bukankah setiap orang bisa jadi "mantan" orang lain? Kecuali bagi mereka yang tidak pernah pacaran pastinya. Nah, cerita ini mungkin garis besarnya seperti itu. Tapi biar afdhol and ga sawanen, baca dulu dooonk sampai bawah, ya *maksa apa ngancem?*
***
***
Aku lupa hari itu hari ultahku yang ke berapa. Ibu ingin
membuat perayaan kecil-kecilan dirumah. Jangan bayangkan ini sebuah pesta. Karna
yang ada memang hanya sebuah pengajian
ibu-ibu komplek dan sekitarnya. Bedanya, aku boleh mengundang
teman-teman dekat. Karena ibu akan memasak banyak dan beraneka lebih dari biasanya.
Baiklah. Lumayan daripada lumanyun. Teman dekat juga tak
apalah. Yang penting aku bisa ngerayain ultahku dengan happy. Ya’kan?
Akhirnya, teman-ku satu demi satu pun berdatangan. Dan salah satu dari
mereka diantar sendiri oleh pacarnya. Kami pun bersalaman dan berkenalan satu sama
lain. Bukan hanya denganku tapi juga dengan semua teman yang kuundang. Kami
semua berguarau sepanjang acara dengan riang gembira.
Pertama kali lihat pacar temenku sih tidak ada yang
istimewa, Karena akupun juga sudah punya seseorang nun jauh disana *ehm*.
Cuman, pertama kali melihatnya itu seolah mengingatkanku akan sosok kakak sulungku (aku biasa menyebutnya “mas
mbarep”—jawa) . Dari tinggi dan berat badannya, model rambutnya juga wajahnya
semuanya hamper menyerupainya.
Soal Mas mbarepku ini aku punya cerita istimewa. Jadi, dari
kecil aku itu selalu ngefans sama Mas mbarepku. Selisih 13 tahun mungkin
membuat sosok masku terlihat begitu dewasa dan bertanggungjawab dimataku. Dan menurut
versiku saat itu, dari keempat kakakku Masku mbarep adalah kakak yang paling
menyayangiku. Karena dia yang selalu membelaku jika ada salah satu saudara kami
yang mengusiliku. Dan yang paling kuingat, dia satu-satunya orang yang tidak
pernah lupa untuk menyempatkan pulang dihari ulang tahunku demi sebuah kado kecil
dan sederhana yang sudah disiapkannya jauh-jauh hari. Sampai sekarangpun, dia
juga yang selalu perduli dan tidak pernah melewatkan episode-episode penting
dalam hidupku.
Bagiku dia adalah sosok yang paling mengayomi, penyayang, penuh
perhatian juga bertanggungjawab. Untuk itulah dulu aku selalu punya cita-cita
punya pasangan yang bisa memperlakukanku seperti yang selalu dilakukan mas
mbarepku kepadaku. Karena sebagai anak bungsu, jujur saja aku terkadang bisa
lebih kekanak-kanakan dari anak kecil (tapi sekarang sih uda gak lagi, kecuali
khilaf), secara keempat kakakku yang baik-baik itu selalu memanjakanku. ^^
Dan ketika aku bertemu
lagi dengan temanku aku bilang pada temanku kalau pacarnya mirip banget kayak
Mas mbarepku.
Aku tak tahu entah Tuhan mendengar keinginanku atau memang
sudah jodohku. Singkat cerita, dia benar-benar datang di kehidupanku. Berawal
dari sms yang kukira nyasar dan ternyata dari dia yang berniat menjalin
komunikasi denganku lagi. Akhirnya cerita pun mengalir sebagaimana adanya.
Hingga akhirnya suatu sore di penghujung tahun, dia yang kerja jauh diluarkota datang
kerumah untuk menemuiku. Dia datang untuk menanyakan kesediaanku untuk hadir
dikehidupannya karena sudah merasa cocok denganku.
Karena aku tidak pacaran, maka kutantang dia untuk memintaku
langsung didepan orangtuaku. Tanpa kuduga, sepulang kami pergi bersama, diapun
menemui orangtuaku dan berkata bahwa besok dia akan kerumahku lagi bersama kedua
orangtuanya. Dan terjadilah pernikahan ini. Pernikahan yang sudah menginjak
tahun ke Sembilan untuk kami jalani dan syukuri.
Demikianlah pertemuan pertamaku dengan si dia. Meski tidak
seindah cerita cinderella, bagiku ini adalah cerita terindah yang tuhan
ciptakan untuk aku dan si "dia".
Bagaimana denganmu?
.
Ooh jadi begini cerita pertemuan mas eko dan mbak rahma 😀
ReplyDeleteHihihiii. Dilarang sebut namaa yaa? =D btw begitulah adanya mba vit. Ayoo cerita juga donk pertemuan pertama dengan pak anas di blog =D
DeleteUdah sembilan tahun ya, wahhhh ternyata udah lama juga usia pernikahannya, Moga langgeng, bahagia dan makin samara ya :)
ReplyDeleteiya mbak. Makasiy doanya. Ku aminin smua yaaa. Doa yang sama untuk mbak wati dan misua
Delete