Saturday 11 March 2017

# #1Minggu1Cerita

HUZZI FIRDAUS AL HARITS


"Apa bahasa arabnya sedih atau kesedihan?" Tanyaku pada ibu yang saat itu ada di dekatku.
"Huzzi" jawabnya sembari berlalu untuk mengepaki baju yang akan dibawanya pulang.
Aku menyeka sisa-sisa air mataku, sebelum akhirnya bilang "Iya, adek beri nama HUZZI FIRDAUS AL HARITS saja, bu."
"Tulis di kertas saja" kata beliau  kemudian.
Aku menggunakan sisa-sisa tenaga pasca cesar tadi pagi. Jadi mungkin nada bicaraku masih sangat lemah dan membuat beliau agak kesulitan mendengarkanku. 

Tak berapa lama suamiku datang untuk menjemput. Sekaligus mengantar jasad bayi kami kerumah. 
Ibu memelukku sebentar sebelum berpesan "Sing sabar ya, nduk. Sing ikhlas."
Aku hanya menatapnya tanpa menjawab. Kuanggukkan kepalaku pelan. "Doakan aku kuat ya bu." ujarku lirih. Ibu mengecup keningku. Tak lupa aku ulurkan gulungan kertas berisikan tulisan nama lengkap huzzi kepadanya.

Sepeninggal mereka, aku kembali membalikkan badan. Mengeluarkan semua isak yang sedari tadi sudah kutahan-tahan.
Ini dua kalinya aku merasa kehilangan. Tawa kegembiraan yang sedianya ingin aku hadirkan di kedua mata ibuku dan suamiku ternyata tak bisa kuberikan. Untuk sekali lagi aku malah kembali menghadirkan tangis itu lagi. Tangis yang ada pada kelahiran anak pertamaku dulu, empat tahun yang lalu. Dan kini, untuk kedua kalinya akulah yg menyebabkan tangis mereka itu kembali ada. (Hiks. Maafkan).

Aku terhenyak ketika ada sms masuk. Ternyata dari suamiku yang menanyakan nama bayiku yang akan dituliskan pada batu nisan, sebelum dimakamkan. 
Entah kenapa ketika mengetikkan namanya, ada perasaan tidak enak muncul dalam benak. Aku sudah terlalu sedih, kenapa harus memberi nama sedih untuk bayiku yang sudah tidak ada? Ah, bodohnya aku!

Belum selesai aku menuliskan nama lengkapnya, dering nada pesan kembali masuk.
Kali ini dari ibuku.
"Nduk kemaren itu ibu bilange husni bukan huzzi. Gimana?" 

Ah, tiba-tiba aku merasa lega. 
Kubalas pesan ibuku lebih dulu. "Iya bu, gakpapa. Huzzi aja."
Aku ganti mengirim pesan untuk suamiku. "HUZZI FIRDAUS AL HARITS itu namanya adek ya pah." 

Entah kenapa kali ini aku sedikit bisa merasakan lega. Karena akhirnya menemukan nama bayi yang lebih baik daripada sebelumnya. Yaitu :
HUZZI FIRDAUS AL HARITS.

Karena "huzzi" tidak ada penjelasan artinya, maka anggaplah itu nama kesayangan khusus dari kami yang mencintainya. "Firdaus" berarti surga. "Al harits adalah nama lain untuk nabi Muhammad SAW. 
Jadi kurang lebihnya  artinya adalah anak kesayangan  dari umat Muhammad yang ada di surga.
Nama yang kami berikan sebagai  pengingat untuknya jika kami diijinkan untuk bertemu dengannya kembali, kelak. Di sebenar-benar rumah-NYA.

Satu-satunya foto alm. Huzzi yang aku punya. Bismillah. Ilarruhi Huzzi. Al faatihah ;'(.











14 comments:

  1. Aah...cerita yg mengesankan..

    ReplyDelete
  2. Ini kisah nyata atau fiksi ya, bagus banget arti namanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kisah nyata mba wati. Itu nama putraku yang meninggal tgl 13 Juli 2014 yanglalu.

      Delete
  3. Saya pernah ngalamin sendiri ��

    ReplyDelete
  4. 😢😢😢😢

    Peluk Mba Rahma

    ReplyDelete
  5. Aah.. Bulir-bulir air mataku jatuh seiring kuejakan satu demi satu huruf dari catatan mbak Rahma.


    Hug u tightly...

    ReplyDelete
    Replies
    1. thankyou for the hugs mba marita. Send u million hugs back. :*

      Delete

Mohon berkomentar dengan baik ya. Terimakasih.

rahmamocca. Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog