Friday 6 October 2017

SEGO JAGUNG GORENG : Kuliner Lokal Rasa Internasional

Sego goreng jagung

Bagi sebagian orang dari negeri kita, makan sego (nasi) goreng pasti sudah sangat biasa. Makan nasi jagung mungkin juga sudah biasa. 
Namun kalo digabung menjadi nasi jagung goreng, mungkin banyak yang belum biasa.
Betul?

Nah, bagi yang belum biasa. Baik belum bisa menemukan atau bahkan belum biasa memakannya. Kenalan dulu yuks.
Ini dia penampakannya :
Sego Jagung Goreng

Mungkin tampilannya dan bahan-bahannya emang asli lokal. Tapi bagi saya ini sudah termasuk menu internasional (saking enaknya). Dan cocok dengan lidah lokal saya. 

Jujur, daripada makan makanan berkeju-keju ria. Saya lebih memilih nasi jagung goreng ini sebagai menu makan saya. 
Biarpun dikata "ndesoo". Tapi insyaallah ngaminin doa mas tukul lah ya. Biar ndeso (orang desa) yang penting rejeki kota. Aamiin 😁

Sego jagung goreng atau terkadang dibolak balik namanya menjadi Sego goreng jagung ini adalah nasi jagung yang cara memasaknya digoreng seperti kalau kita membuat nasi goreng buat sarapan.
Cuman karena bahan utamanya asli dari jagung, maka harus digiling dulu menjadi nasi jagung hingga lembut sehingga mudah untuk di makan. Meski sepertinya mudah. Namun sebenarnya nasi jagung ini mulai jarang di temukan alias sudah langka. Padahal cerita orang jaman dahulu, justru nasi jagung inilah makanan paling istimewa pengganti beras bagi mereka.

Bumbunya pun sama dengan nasi goreng biasa. Cuma yang istimewa adalah ungker2 lombok ijonya.
Ungker-ungker lombok ijo (cabe hijau) ini adalah cabe yang digongso. Alias digoreng tanpa minyak.
Sensasi pedasnya. Hmmm luar biasa.
Terutama untuk kaum pecinta pedas seperti saya. Hihihi

Untuk lauk, ada bermacam-macam yang sudah tersedia. Diantaranya :
1. Peda
2. Pepes ikan
Pepes pindang

3. Pindang balur tepung
Pindang tepung Sego Jagung

4. Sate kerang/ayam/ati
Sate kerang

5. Rempeyek
6. Nasi Gudangan/ urap
Gudhangan alias urap

7. Rendang jengkol
Rendang jengkol


Tak hanya itu. Nasi ini juga disajikan lengkap dengan toping telur dadar, kerupuk, irisan kubis dan ungker2 lombok hijaunya.

Selain digoreng, nasi jagung ini juga bisa disajikan tanpa digoreng. Melainkan cukup di tambahi gudhangan/urap (bahasa jawa). Yaitu campuran sayuran yang biasanya berisikan kecambah, sayur hijau, kacang panjang dan parutan kelapa yang sudah dibumbui dengan bawang putih, kencur, garam, cabai, terasi dan daun jeruk.

Untuk harganya sendiri antara Rp10.000-12.000/porsi. Dan dijual hanya di malam hari. Di salah satu stand di alun-alun kota Purwodadi. Atau disekitar depan hotel Kencana (komplek ruko Jl.S.Parman Purwodadi)

Gimana? Berminat? Ke Purwodadi dulu yuk. Nanti aku traktir deh sepuasnya.

Salam.

19 comments:

  1. Huaaaa... Enakkk... Jd pengen main ke purwodadi, aku di semarang mba. Deket ya sebenarnya :-)

    ReplyDelete
  2. Ayooo mba haap.. deketan aja kok kita. Sinih. Mampir.. aku traktir 😉

    ReplyDelete
  3. Aduh ngiler... Aku suka banget nasi jagung dan nasi goreng, jadi penasaran sama sego goreng jagung

    ReplyDelete
  4. hawuuuuuh aku baru tau yang namanya sego jagung goreng
    soalnya di rumah jarang banget bikin sego jagung
    sekalinya makan di rumah mbah, sego jagung selalu habis, tak bersisa, nggak pernah digoreng deeeeh, heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee... ayo kapan2 dicoba kakros... enak juga loooh

      Delete
  5. aku suka semua lauknyaaaaa
    kecuali yang ada jengkolnya hmmmmmm

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk... emang jengkol ga swmua org suka ya. Tp yg gak cuman suka tp juga cinta juga banyaaaakk..

      Delete
  6. Waini patut dicoba. Catet dulu ah biar ga lupa kalau pas ke purwodadi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayooo sinih kl ke purwodadi mampir mbak. Tar ta samperin deh

      Delete
  7. Mbak, aku suka banget itu. Kalo mudik Kediri pasti beli sego jagung goreng. Cuma di sana nggak ada rendang jengkolnya...
    Mantap tuh Mbak:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kurang lengkap kalo gda rendang jengkolnyaaa mbak. Sinii aku traktir yuks..😊

      Delete
  8. Nah ini bisa nulis nyata mbak ma, btw boleh kalau kesini dibawain itu nasi jagung, kalau aku mah makanan tradisional suka, makanan internasional juga suka 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihii.. tp rasanya aneh y kalo nulis gini. Lom rapi piye gt mbavit. Ayo ke prwedi mbavit. Yg jual malem tok adane dsni... maeme pas anget2 enyaaakk

      Delete
  9. Pepesnya kelihatan enak dah yaaa Mbak. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini beneran enak og mbaa... ayooo siniii hihihi

      Delete
  10. aihhh pingin belom pernah nyobain.

    ReplyDelete
  11. Pertamakali makan nasi jagung goreng itu di Waroeng Goenoeng, itu di daerah Kopeng. Setiap kali lewat jalur situ pas mau jenguk sinok, warung itu bakalan keliatan gede di sebelah kiri jalan (klo dari Semarang). Wuenaakk tenan, aku sukaaaa... Kalau nasi jagung biasa masih kurang bisa menerima rasanya di lidah hihiii... belum biasa aja sih soalnya.

    ReplyDelete

Mohon berkomentar dengan baik ya. Terimakasih.

rahmamocca. Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog