Bagi sebagian orang dari negeri kita, makan sego (nasi) goreng pasti sudah sangat biasa. Makan nasi jagung mungkin juga sudah biasa.
Namun kalo digabung menjadi nasi jagung goreng, mungkin banyak yang belum biasa.
Betul?
Nah, bagi yang belum biasa. Baik belum bisa menemukan atau bahkan belum biasa memakannya. Kenalan dulu yuks.
Ini dia penampakannya :
Mungkin tampilannya dan bahan-bahannya emang asli lokal. Tapi bagi saya ini sudah termasuk menu internasional (saking enaknya). Dan cocok dengan lidah lokal saya.
Jujur, daripada makan makanan berkeju-keju ria. Saya lebih memilih nasi jagung goreng ini sebagai menu makan saya.
Biarpun dikata "ndesoo". Tapi insyaallah ngaminin doa mas tukul lah ya. Biar ndeso (orang desa) yang penting rejeki kota. Aamiin 😁
Sego jagung goreng atau terkadang dibolak balik namanya menjadi Sego goreng jagung ini adalah nasi jagung yang cara memasaknya digoreng seperti kalau kita membuat nasi goreng buat sarapan.
Cuman karena bahan utamanya asli dari jagung, maka harus digiling dulu menjadi nasi jagung hingga lembut sehingga mudah untuk di makan. Meski sepertinya mudah. Namun sebenarnya nasi jagung ini mulai jarang di temukan alias sudah langka. Padahal cerita orang jaman dahulu, justru nasi jagung inilah makanan paling istimewa pengganti beras bagi mereka.
Bumbunya pun sama dengan nasi goreng biasa. Cuma yang istimewa adalah ungker2 lombok ijonya.
Ungker-ungker lombok ijo (cabe hijau) ini adalah cabe yang digongso. Alias digoreng tanpa minyak.
Sensasi pedasnya. Hmmm luar biasa.
Terutama untuk kaum pecinta pedas seperti saya. Hihihi
Untuk lauk, ada bermacam-macam yang sudah tersedia. Diantaranya :
1. Peda
2. Pepes ikan
3. Pindang balur tepung
4. Sate kerang/ayam/ati
5. Rempeyek
6. Nasi Gudangan/ urap
7. Rendang jengkol
Tak hanya itu. Nasi ini juga disajikan lengkap dengan toping telur dadar, kerupuk, irisan kubis dan ungker2 lombok hijaunya.
Selain digoreng, nasi jagung ini juga bisa disajikan tanpa digoreng. Melainkan cukup di tambahi gudhangan/urap (bahasa jawa). Yaitu campuran sayuran yang biasanya berisikan kecambah, sayur hijau, kacang panjang dan parutan kelapa yang sudah dibumbui dengan bawang putih, kencur, garam, cabai, terasi dan daun jeruk.
Untuk harganya sendiri antara Rp10.000-12.000/porsi. Dan dijual hanya di malam hari. Di salah satu stand di alun-alun kota Purwodadi. Atau disekitar depan hotel Kencana (komplek ruko Jl.S.Parman Purwodadi)
Gimana? Berminat? Ke Purwodadi dulu yuk. Nanti aku traktir deh sepuasnya.
Salam.
Huaaaa... Enakkk... Jd pengen main ke purwodadi, aku di semarang mba. Deket ya sebenarnya :-)
ReplyDeleteAyooo mba haap.. deketan aja kok kita. Sinih. Mampir.. aku traktir 😉
ReplyDeleteAduh ngiler... Aku suka banget nasi jagung dan nasi goreng, jadi penasaran sama sego goreng jagung
ReplyDeleteAyo mbaksay... siniiiih
Deletehawuuuuuh aku baru tau yang namanya sego jagung goreng
ReplyDeletesoalnya di rumah jarang banget bikin sego jagung
sekalinya makan di rumah mbah, sego jagung selalu habis, tak bersisa, nggak pernah digoreng deeeeh, heheh
Hehee... ayo kapan2 dicoba kakros... enak juga loooh
Deleteaku suka semua lauknyaaaaa
ReplyDeletekecuali yang ada jengkolnya hmmmmmm
Wkwkwk... emang jengkol ga swmua org suka ya. Tp yg gak cuman suka tp juga cinta juga banyaaaakk..
DeleteWaini patut dicoba. Catet dulu ah biar ga lupa kalau pas ke purwodadi :)
ReplyDeleteAyooo sinih kl ke purwodadi mampir mbak. Tar ta samperin deh
DeleteMbak, aku suka banget itu. Kalo mudik Kediri pasti beli sego jagung goreng. Cuma di sana nggak ada rendang jengkolnya...
ReplyDeleteMantap tuh Mbak:)
Wah kurang lengkap kalo gda rendang jengkolnyaaa mbak. Sinii aku traktir yuks..😊
DeleteNah ini bisa nulis nyata mbak ma, btw boleh kalau kesini dibawain itu nasi jagung, kalau aku mah makanan tradisional suka, makanan internasional juga suka 😀
ReplyDeleteHihihii.. tp rasanya aneh y kalo nulis gini. Lom rapi piye gt mbavit. Ayo ke prwedi mbavit. Yg jual malem tok adane dsni... maeme pas anget2 enyaaakk
DeletePepesnya kelihatan enak dah yaaa Mbak. :))
ReplyDeleteIni beneran enak og mbaa... ayooo siniii hihihi
Deleteaihhh pingin belom pernah nyobain.
ReplyDeleteSini mba nyobain... enak loh...
DeletePertamakali makan nasi jagung goreng itu di Waroeng Goenoeng, itu di daerah Kopeng. Setiap kali lewat jalur situ pas mau jenguk sinok, warung itu bakalan keliatan gede di sebelah kiri jalan (klo dari Semarang). Wuenaakk tenan, aku sukaaaa... Kalau nasi jagung biasa masih kurang bisa menerima rasanya di lidah hihiii... belum biasa aja sih soalnya.
ReplyDelete