Saturday 25 November 2017

GURU-GURU SEDERHANA PEMBAWA ILMU SURGA


Seperti kita tahu bahwa 25 November diperingati sebagai hari guru nasional. Dan kebetulan dalam rangka memperingati hari Guru Nasional inilah muncul tema untuk #arisanbloggandjelrel oleh duo blogger cantik Mbak Icha dan Mbak Yuli Arinta yang keduanya selalu menginspirasi lewat artikel2 yg ditulis di blog mereka. Kali ini tema yang diusung adalah "Pengalaman berkesan bersama guru, terimakasih Guru".

Ngomong2 soal guru. Dari setiap guru tentu saja saya punya banyak kesan baik bersama mereka. Hampir setiap guru memiliki kesan tersendiri. Namun dari sekian banyak guru yang saya temui. Yang paling benar2 melekat dihati adalah guru2 sederhana di sekolah madrasah saya.
Sekolah madrasah ini adalah sekolah informal yg saya ikuti setiap selesai pulang sekolah. 
Berlokasi sekitar 8km dari rumah saya diantar bapak naik motor yamaha bebek merahnya. 
Saya ikut menjadi salah satu "santri" di madrasah ini sejak kelas 4 SD sampai kelas 2 SMP. 
Oiya karena ini sekolah informal, jadi di sini kita bebas masuk sekolah dari kelas berapa saja. Semisal baru mau daftar pas kita kelas 3 atau 4 SD nanti tinggal daftar dan di tes mengajinya. 
Dari hasil mengaji tadi lah. Sang kepala sekolah akan menentukan kita boleh mulai duduk di bangku madrasah ini di kelas berapa. 
Alhamdulillah aku masuk pertamakali langsung di kelas 2. Tentu saja setelah mengikuti tes membaca alqur'an sebagai salah satu syarat masuknya.

Disekolah madrasah ini pelajarannya hanya berkisar akan pendalaman pelajaran agama. Seperti alquran hadits, akidah akhlaq, nahwu shorof, fiqih, aswaja, tarikh nabi dan bahasa arab. Mata pelajaran yang mungkin tidak diajarkan khusus di sekolah2 umum lainnya.

Di madrasah tersebut ada beberapa sosok guru yang masih saya ingat dan melekat dalam benak kecil saya diantaranya adalah :

Sosok 1 : tentang pak bekti

Mengayuh sepeda kumbang tua, bersarung kotak2 merah dan kopiah berdebunya tak sekalipun menyurutkan senyuman ringan yang selalu beliau tebarkan kepada kami, anak muridnya. 

Senyum sumringah yang selalu kami sambut dengan salim cium tangan di pinggir pintu sembari mengucapkan uluk salam berebutan.

Senyum yg setia menemani ketika satu persatu dari kami maju bergiliran untuk membaca nadzhoman.

"Fa'ala faalaaa.. fa'alu faalat. Fa'alata faalna faalta faaltumaa fa'altum faalti faaltuma faaltuna faaltu faalna"
Nadhoman yg sebenarnya saya sendiri tidak tau apa kegunannya disaat itu.😊

Dan pak bekti, sang pemilik sepeda kumbang adalah salah satu sosok guru hebat. Beliau tidak pernah marah. Hanya mengacungkan tongkat dan kami selalu langsung berhamburan masuk kembali ke kelas.

Sosok 2 : Pak topo

Sosok lain dari guru sederhana selaim pak Bekti adalah pak topo. Beliau adalah guru bahasa arab. 
Suara nyaringnya selalu menggelegar setiap kali saya terkantuk2 mengikuti pelajaran.

"Mbak rahma ngantuk?" pertanyaan ini yang masih saja senantiasa terngiang pada indera pendengaran saya sampai saat ini.

Apabila saya mengangguk, maka beliau akan mengeluarkan receh 500 an dan menyuruh salah seorang dari kami membeli es lilin yang satunya berharga 25 rupiah. Pas dapat 20 biji cukup untuk kami sekelas. Yang bahkan lebih sering kurang dari 15 bahkan 10 orang yang datang ke kelas.

Dan begitulah pak topo. Sosok yang slalu menganak emaskan saya. Karena saya adalah murid yang paling jauh rumahnya. Dan merupakan salah dua orang yang masih bisa istiqomah sekolahnya sampai lulus kelas 6 *horeee*. Maklum terakhir kelas 6 saya sudah duduk di kelas 2SMP. Sudah mulai banyak kegiatan. Tapi karena kekekeuhan bapak agar saya sekolah sampai lulus kelas 6 madrasah. Maka saya harus mau mengikuti keinginan beliau.

Sosok 3: Pak Nukin
Pak nukin adalah sosok guru paling tegas di madrasah. Beliau tak segan menghukum muridnya hafalan kalau rame sendiri di kelas.
Meski beliau tegas tapi jarang sekali beliau marah.
Terutama saat kami berusaha mencuri2 waktu untuk main kerumah teman yg terdekat dengan sekolah. Untuk apa? Nonton kartun favorit yg hits saat itu. Ksatria baja hitam. Hahahaa. Masih ingat sekali bagaimana Kotaro minami menumpas monster jahat benar2 menjadikannya tokoh idola dari kami. Dan karena jadwal tayangnya bertabrakan dengan kelas pak Nukin, maka kami akan mencuri2 waktu istirahat yg di babalaskan dengan acara nonton bersama. Hahaha.
Ini bukan foto asli pak nukin. Ini adalah alasan kami membolos di kelas pak nukin. Sosok idola bagi anak2 sepantaran saya di saat itu. Babang kotaro minami. Hihihi.

Scene satu ini adalah scene favorit kami. Dimana api di belakang baja hitam itu menandakan bahwa sang monster telah di kalahkan. Scene paling epic kalau boleh dibilang😊

Oleh pak Nukin, beliau akan mencari kami kerumah penduduk terdekat yang anaknya juga merupakan murid madrasah seperti kami. Yang lucu sambil membawa tongkat beliau akan tergopoh-gopoh seolah mengejar kami. Padahal cuman dengan sedikit berseru kami sudah berlarian tunggang langgang kembali ke kelas. Hihihi

Sosok 4 : Ibu Supi Sapa'ah

Yang berikutnya adalah Ibu Supi Sapaah.
Sosok sederhana dari seorang guru madrasah.

Masih ingat sekali sifat beliau yang lembut. Yang paling saya ingat adalah bagaiman beliau setiap bulan membeli beras jatah punya ibu. Beras jatah dari instansi tempat ibu saya bekerja. Beras yg terkadang lebih banyak kutu hitamnya😓. Entahlah. dari kesederhanaan beliau itulah yang selalu membuat seringkali hati saya trenyuh. Dan berjanji kalau suatu saat nanti saya jadi orang sukses, bu supi dan guru2 madrasah lainnya lah yang ingin saya sambangi.

Ingin sekali suatu waktu membawa bingkisan untuk mengucapkan betapa besar rasa terimakasih saya karena ada banyak ilmu yang saya dapatkan yang mungkin sudah menjadi ilmu yg langka. Sebut saja berapa jumlah sekolah madrasah yang masih ada di sekitar kita. Yang pelajarannya tidak hanya mengaji tapi juga ilmu pendalaman agama lainnya. Hiks. Untuk dikota seperti saya bahkan saya tidak lagi bisa menemukannya. Semoga dikota lainnya ada ya?

Dulu,pernah juga dink sekali saya datang ke madrasah tersebut, tp keadaan sudah jauh berbeda. Guru2nya sudah berganti dan sekolahnya jauh lebih bagus. Tidak seperti saya dulu yang lebih sering memanfaatkan serambi masjid besar kuripan sebagai tempat kami menuntut ilmu. Begitu seadanya.
Penampakan masjid Kuripan yang sekarang. Begitu jauh dari keadaan ketika aku masih bersekolah di serambinya 20 tahun yang lalu.

Itulah sekelumit kenangan tentang guru sederhana pemilik ilmu surga bagi saya. Mari kita doakan semoga beliau senantiasa hidup bahagia sejahtera bersama sanak keluarga dimanapun mereka saat ini berada. Yang bahkan dengan ribuan kata terimakasih takan bisa membalas sedikitpun jasa2 mereka. Karna ilmu agama yg mereka ajarkan akan selalu terpatri di seumur hayat saya. Aamiin.

Salam.



11 comments:

  1. Masyaallah, guru2 berdedikasi dan sekolah yg cantik. Pasti masa sekolahnya indah sekali ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu keadaan sekolahnya yg sekarang mba ida. 20 tahun yll, cuman kelas2 tertentu yg menggunakan serambi masjid sebagai ruangannya... dan benar. Banyak sekali kenangan indahnya

      Delete
  2. Aku pernah solat zduhur dan ashar di mesjid ini pulabg dari ponorogo 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee.. masjid kuripan yg pernah ditempati mba vita yg pinggir jalan ya. Itu masjid agung satunya. Agak masuk mbavit... wah lain x woro2 kalo lwt prwddi ya mbavit. Mampiirrr...mampirrr

      Delete
  3. Turut nggregel membaca ttg guru2 sederhana berdedikasi tinggi ini. Smoga Allah membalas semua amal jasa pengabdian beliau2 dg balasan terbaik ya .. Aamiin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaammiin. Makasih doanya. Doa yg sama untuk mba mechta yaaa

      Delete
  4. Semoga guru kita tetap di hargai dan pastinya merekalah pahlawan yang sesungguhnya

    ReplyDelete
  5. MasyaAllah guru2 madrasah yg benar benar tulus yaa mba, pelajarannya pun komplit kaya sekolah umum..semoga ketulusan berbagi ilmu mjd ilmu yg bermanfaat yg mnjd penolong para guru madrasah di akhirat kelak, dunianya jg barokah..Aamiin

    ReplyDelete
  6. Mungkin Beliau, Guru-Guru itu tidak meminta untuk dikenang ya mbak. Saat itu yang mereka lakukan hanyalah mengajar murid dengan sebaik-baiknya. Apabila pada kemudian hari ada yang masih terkenang, memang mereka pantas mendapatkannya karena istimewa :)

    ReplyDelete
  7. Bisa dibayangkan betapa Pak Nukin kewalahan karena kudu bersaing dengan babang Kotaro demi murid2 yg disayangi

    ReplyDelete
  8. Hahaha satria baja itam *tos. Btw, hebat euy masih inget guru2 sedetail itu

    ReplyDelete

Mohon berkomentar dengan baik ya. Terimakasih.

rahmamocca. Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog