Tuesday 12 February 2019

Kebutuhan anak dan peran Ibu


Menjadi seorang ibu tentu saja adalah hal yang paling membahagiakan. Tapi di balik gelar "ibu", tentu saja ada beberapa konsekuensi yang harus dijalankan. Dan konsistensi untuk harus terus mau belajar.

Konsekuensi sebagai ibu, yang merupakan madrasah bagi putra/putrinya, tentu saja kita dituntut untuk tidak hanya bisa menjadi orang pertama yg bisa mendidik dan mengajarkan banyak hal. Tapi juga harus bisa memberi contoh dan menjadi suri tauladan yang baik di segala bidang.

Sehingga dari konsekuensi tersebut, tercetuslah sebuah keinginan kuat untuk terus konsisten belajar.
Belajar untuk bisa mendidik, mengajar dan menjadi apapun bagi sang buah hati hingga mampu mendorongnya menuju gerbang kesuksesannya kelak. Insyaallah. Aamiin.

Masih ingat bukan? Beberapa hari yang lalu viral sebuah video berdurasi sekitar 51 detik yang berisikan bagaimana seorang murid yang menantang gurunya dengan menarik kerah sang guru ketika ditegur untuk tidak merokok di kelas. 
Sungguh miris melihat seorang murid, yang notabene juga seorang anak bisa tidak memiliki rasa hormat kepada guru yang kalau disekolah merupakan pengganti kita, yaitu orang tua.

Entah kenapa begitu membaca kabar tersebut via medsos, saya merasa miris. Dan langsung mengaca. Adakah ajaran yang salah yang kita ajarkan kepada anak2 kita? (Disini yang saya pikirkan adalah diri saya sendiri. Apa yang perlu saya ajarkan kepada anak saya agar kelak dia mendapat lingkungan yang baik dan punya moral yang baik untuk diri, lingkungan dan sesamanya?)

Sejenak termenung, tiba-tiba saya seperti menemukan air di padang pasir ketika menemukan beberapa buku parenting hadiah dari kakak saya di rak buku tepat di depan meja saya.

Dan berikut beberapa hal yang mungkin bisa jadi sebuah "catatan" untuk diri saya sendiri tentang bagaimana "perlindungan" yang bisa dilakukan untuk mencegah pergaulan yg buruk untuk anak2 kelak (aamiin)

Tentang kebutuhan anak
Dalam buku yang ditulis oleh Miftahul Jinan ini, tertulis : 

1. Kebutuhan kedekatan psikologis antara orang tua dan anak.

 "Salah satu kebutuhan terpenting yang harus dipenuhi secara lahir adalah kelekatan psikologis dengan ibunya"
Kelekatan ini diperlukan untuk membentuk kepercayaan anak kepada orang lain, merasa diri diperhatikan dan menumbuhkan rasa aman.

Hak pelekatan ini bisa dilakukan semenjak bayi. Bahkan ketika masih berupa janin masih dalam kandungan. Dengan mengajaknya berbicara sembari mengelus perut.

2. Kebutuhan akan rasa aman.
Seorang anak membutuhkan lingkungan yang bisa menjamin rasa amannya. Lingkungan yang berubah2 dan tidak stabil akan sangat berbahaya bagi perkembangan emosi bayi. Dan seorang anak dengan emosi yang tidak stabil dan meledak-ledak merupakan bibit bagi munculnya moral yg tidak baik.
Source : pixabay
3. Kebutuhan akan fisik dan mental
"Seorang ibu yang sering menatap mata anaknya, mengelus, menggendong, berbicara kepada anak dan bercanda saat anak tersebut di bawah usia 6 tahun akan mempengaruhi sikap bayi menjadi anak yang gembira, antusias mengeksplorasi lingkungannya dan menjadikannya anak yg kreatif."

Sikap orang tua yang menerima anaknya (penuh kata cinta, sayang, dorongan, pujian, ciuman, elusan di kepala, pelukan dan kontak mata) membuat anak merasa disayang, dilindungi, dianggap berharga. Sehingga akan membentuk kepribadian yang pro-sosial, percaya diri, dan mandiri namun sangat perduli dengan lingkungannya.

Peran Ibu 

Dari tiga kebutuhan anak yang harus dipenuhi oleh orangtua seperti yang tertulis di buku berjudul "Aku wariskan Moral bagi Anakku" oleh Miftahul Janan diatas.
Jelas tertulis bahwa orangtua disini titik beratnya adalah Ibu. Jadi ibu memegang peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan anak.
Karena kita tidak bisa menjaga sikap orang lain kepada kita dan anak2. Yang bisa kita lakukan sebagai ibu disini adalah mengajarkan bagaimana cara anak bersikap. Dengan memenuhi dulu semua kebutuhan anak. Yaitu kebutuhan mereka akan kelekatan psikologis,fisik, mental, rasa aman dan nyaman. Sehingga anak akan memiliki integritas sendiri, dan memiliki prinsip yg kelak akan mereka pegang sebagai pondasi kuat bagi mereka untuk bisa melindungi diri. Termasuk dengan membatasi lingkungan pergaulan yg dirasa tidak cocok dan nyaman untuk mereka sendiri.
*aamiin*


Salam.

************
Tema 3 : Perlindungan Anak
#blogchallengegandjelrel #4thgandjelrel #roadto4thgandjelrel







No comments:

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan baik ya. Terimakasih.

rahmamocca. Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog